Sunday, August 23, 2009

Monday, August 17, 2009

Nouryokushiken Lagi!!! Let's beat 3-kyuu!

"Iseng-iseng nyari di google, ada gambar buku nouken, hehe..."

Yosh!

Setiap tahun selalu ada nouryokushiken yang diselenggarakan serentak di seluruh dunia saat hari minggu pertama di bulan Desember... Buat yang ingin tahu seberapa jauh kemampuan bahasa Jepang-mu, ikutan yah! Kalau bingung nouryokushiken itu apa, saya udah nulis tentang itu di sini ...

Oh ya, sekedar pengumuman, buat teman-teman di daerah Bandung, Jatinangor, dan sekitarnya, nouryokushiken diselenggarakan di PSBJ Unpad lho... Pendaftaran dari tanggal 18 Agustus - 14 September... Keterangan lebih lanjut silakan klik tautannya di sini... (^^) ...


Selamat berjuang! Doakan ya supaya saya goukaku lagi (^^) Sekarang level 3 yang mesti kutaklukan nih, hehe... Ganbarou ze minna!!!

(RALAT... di PSBJ cuma DAFTAR DOANG, ujiannya rencananya di UNIVERSITAS WIDYATAMA, hehe... My apologize for the misunderstanding...)

Lipsing? Apakah itu perlu? Mengapa


Akhir-akhir ini saya kalau nonton TV sering sekali melihat acara-acara yang lagi nge-trend sekarang, macam Inbox, Dahsyat, KissVaganza, dan lain yang serupa... Di sana biasanya suka ada band-band atau penyanyi-penyanyi yang sering tampil... Namun, saya suka agak-agak gimanaaaa gitu saat saya menyadari perform mereka itu mayoritas merupakan lipsing... Serasa tidak orisinil... Kadang saya berpikir, kalau mereka terus lipsing, mending denger kasetnya saja... atau video klip mereka aja... Rasanya lebih rasional seperti itu daripada perform di depan fans-nya tapi sebenarnya mereka tidak perform, melainkan hanya tampil saja...

Namun, seiring dengan makin seringnya hal ini terjadi, saya sempat berfikir... Setiap sesuatu pasti ada alasannya kan? Tapi entahlah, sampai sekarang saya belum mendapatkan alasan tersebut... Apakah lipsing itu perlu dalam perform sebuah penyanyi/musisi? Mengapa bisa demikian? Apakah tidak lebih baik jika langsung perform secara benar-benar live...? Ataukah ini untuk menutupi persiapan mereka yang kurang dalam perform? Hmmm?

Sunday, August 16, 2009

Menuju Mahasiswa... (part 1)


Hai (^^,)

Alhamdulillah, diri ini telah diterima di salah satu PTN di Indonesia, sungguh anugerah yang tak tergambarkan bagi diri ini... Setelah beberapa kegagalan yang telah kualami, akhirnya Allah memberi hadiah yang sungguh tidak terkira... Dan pada akhirnya diriku menyadari, bahwa Allah pasti memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan semata...

Namun, terlalu cepat untuk berbahagia... Bagi diri ini yang masih belum dewasa, memasuki dunia pasca-SMA adalah hal yang tidak mudah... Namun kuyakin, ku akan mendapatkan lebih banyak mozaik kehidupanku di masa ini... Jadi, saya yakin, kehidupan setelah masa SMA akan terasa menyenangkan (^^)

Hmm, masih terkenang 'kegagalan-kegagalan' yang saya rasakan saat saya ingin memasuki beberapa PTN lainnya lewat ujian mandiri dari universitasnya sendiri. Hehe, serasa nostalgia... Waktu saya ikut SIMAK UI sekitar bulan April dulu (atau Maret ya? Lupa nih, hehe...), saya kaget karena saya dapat tempat ujian di Cibinong... Suatu tempat yang sangat asing bagi saya, maklum, saya jarang sekali main ke luar kota selain ke Bandung, hha... (^^)a. Namun, itu menjadi suatu pengalaman yang sangat berharga bagi saya... Saya jadi tahu Cibinong deh, walaupun mesti lelah dengan bulak-balik memakai bis kota, hehehe... But, it was fun (^^).
Saat diakhir perjalanan, saya pun jadi tidak memikirkan hasil ujian, namun saya terkenang banyak hal yang saya dapatkan saat perjalanan di Cibinong, hha... Dan saat melihat hasil yang kurang membahagiakan, saya pun cuma senyum-senyum sendiri, hehe, aneh ya?



"Sebenernya dulu saya foto tu gerbang... tapi entah kemana file-nya, nyari aja di google, hehe... Lebih kurang daerah inilah yang kusinggahi pas dulu ikutan SIMAK UI"

Saat saya ikut PMBP ITB, saat itu saya memang agak sungguh-sungguh, maklum, salah satu cita-cita saya dari dulu adalah masuk FSRD ITB... Masih ingat saya saat pengembalian berkas-berkas persyaratan di gedung ANNEX ITB (kalau ga salah, heu), ada satu syarat yang kurang, yaitu foto untuk surat keterangan buta warna... Karena tidak ada toleransi, ya, saya pulang lagi saja ke Cianjur... Dan alhamdulillah, untung besoknya masih bisa diterima, jadi besoknya saya ke sana lagi dan alhamdulillah lancar... Saya sempat kaget plus kasihan saat orang yang juga berkepentingan yang sama dengan saya disuruh pulang lagi karena foto-nya berwarna, padahal mestinya hitam putih... Padahal rumahnya katanya di Padang dan saat itu sudah jam 3 sore, parahnya hari itu adalah hari terakhir baginya untuk menyerahkan persyaratan... Masya Allah... Tentang nasibnya saya tidak tahu, tapi mudah-mudahan dia selamat dan mendapatkan apa yang terbaik baginya... Namun, kali ini pun saya kurang beruntung, saya tidak lulus... Sempat terjadi ke-'kosong'-an dalam diri ini... Serasa hampa, padahal itu adalah cita-citaku sedari dulu (hha, dramatisir pisan ya?) Pada akhirnya saya menyadari, ikhtiar saya kurang... Coba saya latihan sedari dulu juga, ini mah baru try-out sekali aja udah maksakeun ikut, hehe... Tapi alhamdulillah, ini pun menjadi hal yang sangat berkesan bagi saya (^^)

Namun yang paling berkesan bagi saya adalah saat persiapan SNMPTN... Saya telah pesimis tentang SNMPTN ini... Karena persiapan saya yang kurang dan saat melihat soal-soal tahun lalu, mata saya serasa tidak mau lagi melihat soal-soal seperti itu... @_@. Namun bukan itu yang berkesan, namun pada saat saya disadarkan oleh Ayah saya yang super jeli dan super apik... Alhamdulillah, beliau me-recheck ulang buku panduan SNMPTN saya, ternyata saya salah me-stabilo kode sekolah dan jika sudah salah me-stabilo, 95% kemungkinan otomatis saya mengisi formulir pendaftaran SNMPTN saya sama dengan kode yang sudah saya stabilo-i (hehe, ngerti ga?). Thanks to my Father, saya langsung terbang ke SMANSA dan memburu ruang BK... Alhamdulillah, semua guru BK masih stand-by di sana... Langsung saya cerita dan Bu Rita langsung memberi solusi, "Susul formulir SNMPTN-nya ke IPB Baranangsiang... Masih ada waktu kok, besok saja... Tapi pagi-pagi..." Mesti pagi-pagi karena besok yang dimaksud di sana adalah hari Jumat... Kalau hari Jumat, Anda tahu sendiri, kenapa mesti pagi-pagi ke sananya kan? Hehehe... (^^,). Alhamdulillah saat itu saya masih diberi umur dan kesempatan untuk melesat ke Bogor dengan naik ALPHARD a.k.a. L300 ala Bogoran (^_^)a... Alhamdulillah, untung saya pernah menjelajah di daerah Bogor, jadi tidak sulit menemukan IPB Baranangsiang, hehe... Dan syukur alhamdulillah... Formulir pendaftaranku masih ada di sana, dan saya pun masih bisa memperbaikinya... \(T^T)/ (saking grogi-nya, saya malah ngehapus kode jurusan, aduh... aduh...). Saya pun pulang dengan penuh ketenangan... Tadinya saya pengen ke Botani Square, mau nonton film KCB, tapi saat jam 9 pagi, masih belum buka... Ah, males banget nunggu cuma buat nonton film... Hehe... Yaa, saya langsung pulang sajah... Namun, saya menyempatkan untuk shalat Jumat di Masjid yang paling unik yang pernah saya temui, yaitu masjid Al-Muqsith di Tugu, Cisarua... Whew, alhamdulillah, luar biasa, Allahu akbar!!! Betapa berkesannya perjalanan waktu itu... (^^,)

"Noh, di atas tu kampus IPB Baranangsiang, tempatku melepas semua kekhawatiran ga lulus SNMPTN karena faktor X, di bawah tu masjid Al-Muqsith, tempat melepas semua syukur kepada Allah di saat itu... (^^)v"

Dan saat menjalani tes-nya, saya sangat stress sangat, maklum, saya dari program bahasa, dan saya ambil IPC... haduh haduh, sungguh hal yang sangat memusingkan saat waktu itu (^^)a...
Sempat stress juga saat masa-masa menunggu hasil keluar... Benar-benar situasi yang membuat pesimis... Sempat kepikiran untuk melirik PTS saja... Huff...

Namun, Allah berkehendak lain... Saat saya sudah pesimis-pesimisnya, saya iseng-iseng saja buka internet dan masuk situs snmptn.itb.ac.id pas ba'da maghrib (dikasih tau ama senpai, hehe)... Tak dinyana alhamdulillah saya lulus... Tidak buruk, karena ini juga bisa merupakan jembatan saya untuk meraih cita-cita pergi ke Jepang (^^) Sastra Jepang UNPAD... Warukunai, alhamdulillah... Ternyata saya pun menyadari, Allah memang memberikan yang saya butuhkan, bukan yang saya inginkan semata... Subhanallah... Sungguh skenario Allah tidak ada yang sia-sia...

Ramadhan??

Assalamu'alaykum...

Tadi alhamdulillah saya sudah silaturahim ke keluarga besar yang sudah sangat lama saya tidak temui... Begitu kangen, begitu nostalgia... Alhamdulillah, sekali lagi saya bersyukur telah dipertemukan dengan mereka...
Tadi juga subhanallah, halaqah rutinan yang sudah mulai kendor akibat kesibukan masing-masing akhirnya dimulai kembali... Dan saya mendapatkan banyak input dari halaqah tersebut... Daripada dipendam sendiri, mending saya juga sharing dengan teman-teman dunia maya sekalian (^^)

Tadi kami membahas tentang bulan suci yang akan kita hadapi bersama-sama; apalagi kalau bukan bulan Ramadhan... Namun, apakah kita telah siap untuk menghadapinya dengan persiapan yang benar-benar merupakan persiapan?

Semoga kita disampaikan ke dalam bulan suci ini... Dalam QS. An-Nisa : 78 dijelaskan, "Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkanmu..." kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput kita dalam beberapa hari menjelang Ramadhan ini... Namun, meskipun kita tidak tahu batas ajal kita sampai di mana, tetap kita semua mesti berdoa agar kita disampaikan di bulan yang suci itu... Disunahkan oleh Rasulullah untuk berdoa sejak bulan Rajab...

Karena di bulan Ramadhan kita tidak hanya berjuang menahan lapar dan haus semata, namun ibadah kita di bulan tersebut sudah merupakan sebuah paket ibadah yang subhanallah spesial-nya dan saling berkaitan satu sama lain; dimulai dari shoum-nya, tarawih-nya, zakat fitrah-nya, shodaqoh-nya, i'tikaf-nya, dan lain-lain. Dan tentu saja pahalanya dilipatgandakan... Subhanallah, apakah kita tidak tergoda dengan amalan-amalan luar biasa tersebut?

Kira-kira apa saja ya yang mesti kita persiapkan untuk menjelang bulan yang luar biasa itu?

1. Persiapan ruhiyah...
Jangan menjadikan hal-hal di bulan Ramadhan ini sebagai sebuah beban yang menyulitkan... Terkadang (khususnya ibu rumah tangga) kita sering merasa bulan Ramadhan adalah bulan penuh pengeluaran... Untuk menu sahur lah, buka lah, bahkan sudah memikirkan menu lebaran nanti atau baju lebaran nanti... Bebaskan fikiran kita dari hal-hal demikian, agar kita fokus dalam menjalankan ibadah-ibadah spesial nanti...
Jangan lupa, bersihkan diri dengan saling memaafkan dengan manusia dan bertaubat kepada Allah SWT... Ini akan menjadi awal yang baik untuk menyambut bulan Ramadhan... (^^)

2. Persiapan ilmu
Pemahaman kita akan bulan Ramadhan alangkah lebih baiknya jika kita terus tingkatkan setiap waktu, agar motivasi kita untuk melakukan amal-amal dahsyat di bulan Ramadhan semakin meningkat pula...
Karena amal yang berlandaskan ilmu jauh lebih baik tingkatannya daripada amal yang dikerjakan hanya karena tradisi atau ikut2an... Marilah kaji Al-Qur'an dan As-Sunnah yang berkenaan dengan Ramadhan mulai dari sekarang... Agar amal yang kita lakukan lebih dahsyat hasilnya...
Oh ya, hati-hati dengan virus-virus amal yang membuat amal kita sirna seketika, seperti 'riya' dan 'sum'ah'... riya itu melakukan sesuatu amal baik dengan niat dipuji orang lain... kalau sum'ah itu membicarakan kembali amal baik yang telah kita lakukan sebelumnya dengan niat ingin dipuji orang lain, misalnya "Dia jadi baik seperti itu karena aku lho, kalo ga ada aku mana mungkin dia bisa jadi kayak gitu, bla bla bla..." So, hati-hati ya... Lakukan amal-amal kita dengan ikhlas (^^)

3. Persiapan fisik
Persiapkan fisik kita untuk menyambut bulan Ramadhan agar berada dalam kondisi sehat... Ga mau kan shoum kita bocor cuma gara-gara sakit? Namun apabila kita ditakdirkan sakit, jangan sedih, bersyukurlah, karena insya Allah kalau kita ikhlas, dosa-dosa kita akan berguguran seiring sakit yang kita derita... Pokoknya, jaga kesehatan! Apalagi dalam cuaca pancaroba seperti ini... Hindari memakan makanan yang tidak thoyyib (baik) untuk kesehatan...

4. Persiapan harta
Untuk yang sudah bekerja, jangan sampai pekerjaan kita sampai-sampai menyita waktu kita untuk beribadah... Demi tuntutan pekerjaan, kita rela menunda shalat di awal waktu, atau menunda buka shoum, dan sebagainya... Jangan sampai seperti itu ya... Usahakan kita punya harta yang cukup untuk kebutuhan kita sehari-hari dan untuk melakukan amalan-amalan, terutama shodaqoh...

5. Persiapan program
Mau apa saja kita di bulan Ramadhan? Program-kan dari sekarang... Kalau perlu, sediakan mutaba'ah yaumiyah (evaluasi amal harian) untuk meng-evaluasi amalan-amalan kita, sudah sejauh mana sih kita melakukan amal sholeh dan amal yang ga baik? Bisa juga kita ikut tarbiyah (pendidikan) seperti sanlat atau sebagainya... Atau buat target-target, seperti 'dalam sebulan ini saya mesti khatam Al-Qur'an 1 juz, kalau bisa lebiih ah', dll... Jika kita telah mempersiapkan program-program kita di bulan Ramadhan, insya Allah kita akan lebih terarah dan terprogram, jadi kita benar-benar siap menjalani hari-hari indah kita di bulan Ramadhan (^^)

Semoga Ramadhan kali ini lebih bermakna dari Ramadhan kita yang lalu-lalu, dengan persiapan-persiapan yang matang... Best prepare, best result (^^)

Wassalamu'alaykum...