Friday, September 9, 2011

Bagaikan Tulisan Pertamaku, Setelah Lama Tak Menulis Sesuatu...

bismillaah..
saat malam nuzulul quran ini, tiba-tiba jemari ini ingin bergerak menuliskan sesuatu...
seakan-akan, berusaha menghidupkan kembali sesuatu yang telah mati sebelumnya.

semuanya,
saat diri tak bisa tersenyum karena suatu hal, apa yang akan kau lakukan?
mungkin kau akan mencari tahu akan 'suatu hal' itu, dan mencoba berdamai dengannya,
agar kau bisa kembali mendapatkan senyumanmu yang hilang.

saya ingin bertanya lagi..
bagaimana caramu berdamai dengan 'suatu hal' itu?
apakah dengan menghampirinya dengan antusias, menjabat tangannya, dan mengajaknya minum kopi?
atau langsung menerjang dan menjerembabkannya dengan antusias pula, sehingga dia tak mempunyai kesempatan untuk melawan?

'berdamai'...
bagi sebagian orang, berdamai dengan sesuatu bisa diartikan sebagai 'sebuah usaha untuk menenangkan kedua belah pihak'.
namun ada orang yang menganggap bahwa berdamai itu adalah 'melepaskan diri dari hal yang membelenggunya sejak lama...' sehingga masalah antara dirinya dan belenggu itu selesai.

ternyata 'berdamai' mempunyai korelasi dengan 'merdeka',
karena sama-sama tujuannya adalah 'ketenangan'.

maka, 'tenang'kah yang selama ini kita cari?

"alladziina aamanuu wa tathmainnul quluubuhum bidzikrillah. alaa bidzikrillaahi tathmainnul quluub."
[(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram]
(QS. 13:28)

selama kita mengingat-Nya dalam segala aktivitas...
apapun yang kita perbuat,
kita akan merasa tenteram.

dunia pun akan berdamai dengan diri.
dan kita pun akan merasakan kemerdekaan yang hakiki,
lepas dari segala belenggu duniawi yang mengusik hari-hari.

tak lagi ada ucapan seperti 'aku khawatir ditinggalkan orang yang kukasihi'
karena ada kedamaian saat mendengarkan seruan,
"laa tahzan, innallaahama'ana"
(jangan bersedih, Allah bersama kita)

tak ada lagi ucapan seperti 'jangan-jangan dia...' atau 'ah, pasti dia orang yang...'
karena Dia telah membisikkan,
"yaa ayyuhalladziina aamanu ujtanibuu katsiiramminadzhdzhon. inna ba'dho adzhdzhonni itsmu..."
(wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa...)

sehingga kita bisa leluasa bergerak,
leluasa berpikir,
leluasa menjalani hidup...
tanpa kekhawatiran yang tidak mendasar...

semuanya sudah disampaikan melalui kitabullaah yang sudah turun 1400 tahunan yang lalu.

mengapa tidak kita kembali menengok mushaf kita yang sudah berdebu?
dan kembali mengkajinya bersama sahabat-sahabat dan guru-guru kita?
sehingga kita bisa kembali mengembangkan senyum terbaik kita,
karena kita telah berdamai dan merdeka dari dunia ini... :)

#nuzululquran


Muhammad Dzikri

1 comment: