Saudaraku, bagaimana kabarmu? Semoga engkau selalu berada dalam lindungan Dzat yang Maha Melindungi dan perlindungan-Nya takkan bisa ditembus oleh senjata secanggih apapun.
Entah kenanpa saya ingin menulis surat ini.
Apakah karena rindu? Ah, tidak juga, karena kita hampir setiap hari selalu bertemu satu sama lain...
Apakah karena cinta? Ah, kurasa tidak, karena kita juga selalu menebar cinta di setiap hari yang kita lalui.
Apakah karena kesedihan? Tidak mungkin, apa yang saya sedihkan sekarang? Dan apa yang engkau sedihkan sekarang? Kita sedang bahagia sekarang, mengenang kebahagiaan yang telah lalu, dan bersiap menyongsong kebahagiaan yang akan datang. Setiap masalah yang kita lalui dengan izin-Nya kita pecahkan bersama-sama, yang ada bukan air mata kesedihan, tapi air mata syukur dan kebahagiaan...
Jadi, apa yang mendorongku untuk menulis surat ini padamu?
Entahlah, aku pun bingung.
Bingung karena terlalu banyak alasan yang kutolak, karena aku kerap kali tidak mau jujur terhadap diri sendiri. Bingung karena saya tidak tahu apakah yang akan kutulis jika aku jujur terhadap diri sendiri, padahal aku belum mencobanya. Bingung karena khawatir, apabila engkau membaca kejujuranku, padahal aku selalu diingatkan oleh sahabatku, 'katakanlah yang benar walaupun pahit'. Kejujuran, adalah benda yang sangat mahal bagiku, sulit sekali untuk kubeli, padahal sebenarnya tidak sulit bagi orang-orang yang percaya bahwa kejujuran merupakan awal dari kepercayaan dan kebahagiaan...
Yaa Allah... aku ingin menjadi orang jujur seperti saudaraku ini...
Yaa Allah yang Mencintai Kejujuran, karuniakanlah kepadaku dan kepada orang-orang disekitarku kejujuran yang Engkau sukai dan ridhoi... dan mudahkanlah kami dalam segala urusan dengan kejujuran yang Engkau karuniakan...
Yaa Allah yang Maha Membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati ini dalam Dien-Mu, dan hiasilah dia dengan kejujuran yang murni dan baik menurut-Mu, tanpa bohong dan dusta yang justru akan membuatku makin jauh dengan-Mu.
Aamiiin...
Saudaraku, doakan selalu diri ini dengan ikhlas... Karena itu adalah bentuk cintamu yang tulus karena Allah, insya Allah... Semoga engkau sehat selalu dan tetap berpegang teguh dengan kejujuranmu yang membuatku kagum. Terima kasih, telah menjadi pengingat dalam kehidupanku. Jazakumullah ahsanul jaza'..
Subhanallah, ternyata perjuangan jadi translator itu tidak gampang... Saya mencoba men-translate dari versi bahasa Inggris-nya... bisa dilihat disini... Sankyuu ya...
Minna san, tolong dikoreksi ya kalau-kalau banyak yang salah arti... Karena PASTI ada orang yang familiar dengan lagu ini ^_^ Sebelum saya memberikan hasil translate-ku, saya perlihatkan dulu lirik asli dan lirik versi inggris-nya... Selamat menikmati ^^;
(Original Version)
明日晴れるか (Ashita Hareru Kana) Performed by: 桑田 佳祐 (Kuwata Keisuke) Theme Song of: プロポーズ大作戦 (Proposal Daisakusen)
熱い涙や恋の叫びも atsui namida ya koi no sakebi mo 輝ける日はどこえ消えたの? kagayakeru hi wa dokoe kietano? 明日(あす)もあてなき道を彷徨うなら asu mo atenaki michi o samayou nara これ以上もとには戻れない kore ijou motoniwa modorenai
耳を澄ませば心の声は mimi o sumaseba kokoro no koe wa 僕に何を語り掛けるだろう? boku ni nani o katari kakeru darou? 今は汚れた街の片隅にいて ima wa yogoreta machi no katasumi ni ite あの頃の空を想うたびに ano koro no sora o omou tabi ni
神より賜えし孤独やトラブル kami yori tamaeshi kodokuya toraburu (trouble) 泣きたい時は泣きなよ nakitai toki wa naki nayo これが運命(さだめ)でしょうか? kore ga sadame deshou ka? あきらめようか? akirame you ka? 季節は巡る魔法のように kisetsu wa meguru mahou no youni
Oh, baby. No, maybe. Oh, baby. No, maybe. 「愛」失くして「情」も無い? [ai] nakushite [jou] mo nai? 嘆くようなフリ nageku you na furi (free) 世の中のせいにするだけ yo no naka no seini surudake
Oh, baby. You’re maybe. Oh, baby. You’re maybe. 「愛」無くして「楽」は無い [ai] nakushite [raku] wa nai 幸せのFeeling shiawase no Feeling 抱きしめてOne more time. dakishimete One more time.
或りし日の己を愛するために aru rishi hi no onore o ai suru tame ni 想い出は美しくあるのさ omoide wa utsukushiku aru no sa 遠い過去よりまだ見ぬ人生は tooi kako yori mada minu jinsei wa 夢ひとつ叶えるためにある yume hitotsu kanaeru tame ni aru
奇跡のドアを開けるのは誰? kiseki no doa (door) o akeru no wa dare? 微笑みよ もう一度だけ hohoemi yo mou ichido dake 君は気付くでしょうか? kimi wa kizuku deshou ka? その鍵はもう sono kagi wa mou 君の手のひらの上に kimi no te no hira no ue ni
Why baby? Oh, tell me. Why baby? Oh, tell me. 「愛」失くして「憎」も無い? [ai] nakushite [zou] mo nai? 見て見ないようなフリ miteminai you na furi (free) その身を守るため? sono mi o mamoru tame?
Oh, baby. You’re maybe. Oh, baby. You’re maybe. もう少しの勝負じゃない!! mou sukoshi no shoubu ja nai!! くじけそうなFeeling kujike sou na Feeling 乗り越えてOne more chance. nori koete One more chance.
I talk to myself… I talk to myself…
Oh, baby. No, maybe. Oh, baby. No, maybe. 「愛」失くして「情」も無い? [ai] nakushi te [jou] mo nai? 嘆くようなフリ nageku you na furi (free) 残るのは後悔だけ!! nokoru no wa koukai dake!!
Oh, baby. Smile, baby. Oh, baby. Smile, baby. その命は永遠(とわ)じゃない sono inochi wa towa ja nai 誰もがひとりひとり胸の中で dare mo ga hitori hitori mune no naka de そっと囁いているよ sotto sasayaite iru yo
明日晴れるかな (Ashita Hareru Kana)/Will It Be Fine Tomorrow
Shouting out for love, with hot tears streaming Just where have those glorious days disappear to? If it’s the same tomorrow, wandering on the streets, There is no turning back from now on
Listening carefully to the voice of my heart Just what would I probably say to myself? Now, standing at the dirtied corner of the street, Looking up in the sky, I will think to myself everytime
Loneliness and the troubles bestowed upon us from God Just make us cry when we desire to What will our fate be? Should we just give up? It is just like the never-ending magical wonders of the seasons
Oh baby. No, maybe. Is there no ‘emotion’ without ‘love’? Free to grieve about it, For it is the consequence of society
Oh, baby. You’re maybe. There is no ‘joy’ without ‘love’. The feeling of happiness Embrace it dearly one more time
For the sake of loving oneself on some days, Recall on the beautiful memories that you have For the life that has yet to unfold from the distant past Exists to make that one dream of yours come true
Who will open the door to miracles? Smile, just once more Have you realized it yet? The key (to the door) is already On the palm of your hand
Why, baby? Oh, tell me. Is there no ‘hate’ without ‘love’? Free to foresee or not, In order to protect oneself?
Oh, baby. You’re maybe. It is not just a little game!! This broken feeling Overcome it one more chance
I talk to myself…
Oh, baby. No, maybe. Is there no ‘emotion’ without ‘love’? Free to grieve about it, What is left will only be regret
Oh, baby. Smile, baby. Life is not for eternity To themselves, everyone in their heart Whisper softly
“Will it be fine tomorrow…?”
Beneath the distant sky
Nah, yang ini baru hasil saya, tolong KOREKSI ya... Makasih banyak ^_^
(Indonesian Translation Version)
明日晴れるかな (Ashita Hareru Kana)/Apakah Hari Esok 'Kan Cerah?
Tangisan yang deras, dengan teriakan cinta kemanakah hari-hari yang indah itu hilang? jika itu adalah hari esok yang sama, kini, tak ada alasan untuk kembali
ku menyimak suara hatiku, apakah yang mungkin ia katakan pada diriku? kini, ku berdiri di sudut jalan melihat langit, selalu memikirkan diriku sendiri
Tuhan memberikan kita sepi dan masalah agar kita bisa menangis saat kita membutuhkannya bagaimanakah takdir kita nanti? haruskah kita menyerah begitu saja? Ini seperti khayalan tanpa akhir berakhir saja
Oh baby, no, maybe... apakah tiada 'emosi' tanpa cinta? bersedihlah semaumu, karena itulah akibat sebuah ikatan.
oh baby, you're maybe... tiada kebahagiaan tanpa cinta perasaan bahagia ini, dengan hangatnya menyentuhku, one more time...
untuk mencintai seseorang di kemudian hari sebut kembali kenangan-kenangan indah yang kau punya untuk sebuah kehidupan yang belum terjadi di masa lampau, buat saja, sehingga salah satu mimpimu menjadi kenyataan
siapakah yang akan membuka pintu keajaiban itu? tersenyumlah, sekali lagi... apakah kau menyadarinya? kuncinya telah ada... kini di tanganmu...
why baby, oh tell me... Apakah tiada 'kebencian' tanpa cinta? melihat atau buta, terserah... selama itu bisa melindungi dirimu
oh baby, you're maybe ini bukanlah sebuah permainan perasaan menyakitkan ini, melebihinya, one more chance
I talk to myself!
Why baby, oh tell me... apakah tiada 'kebencian' tanpa cinta? bersedihlah semaumu, sungguh yang tersisa hanyalah penyesalan...
oh baby, smile baby... hidup tiadalah abadi untuk mereka, dan semua orang dihatinya... dengan lembutnya, mereka berbisik...
"apakah hari esok 'kan cerah?"
jauh, di bawah langit itu...
Hehehe, kacau ya...? Karena itulah saya mohon kritik dan koreksinya, yoroshiku onegaishimasu...
Buat yang belum tau lagunya, saya sertakan videonya di sini, thanks youtube ^_^
Dan terima kasih banyak atas koreksinya ^_^ Doakan saya selalu agar saya bisa membuat mimpiku (baca : cita-citaku) menjadi kenyataan ^_^
Alhamdulillah, hari sabtu kemarin (7-03-2009), kakak kelasku yang sudah jadi alumni (sebut saja namanya kang Hendra) datang ke sekolah dan ujug-ujug tiba-tiba menyalami saya dan mengucapkan 'omedetou!' (selamat-jp). Kan saya kaget digituin... Spontan saya mengucapkan 'Alhamdulillah' tanpa tahu apa yang dia selamati, hhe...
Dan ternyata dia mengatakan bahwa saya lulus nouken yonkyuu (level 4). Wah, langkah pertamaku alhamdulillah sukses... Namun memang ada temanku yang masih kurang beruntung...
Ah, apapun hasilnya juga, semoga ini semua merupakan hal yang terbaik menurut Allah ^_^
Hari ini saya mau TO euy, TO pertama gitu loh... Doanya ya... Karena hari ini saya akan berjihad melawan musuh bebuyutanku : matematika, heu...
Teman-temanku yang masih SMA atau masih sekolah yang mau ujian juga semangat ya!
Salah satu perjuanganku di dunia akan segera berakhir, namun itu tidak mengakhiri seluruh rangkaian petualangan yang fana ini...
Wah, judulnya hiperbola tuh... Masih ada sekitar 2 bulan lagi menuju UN...
Namun, apa salahnya jika kita bersiap untuk menghadapi sesuatu yang menjadi momok bagi sebagian besar siswa-siswa di Indonesia... Banyak orang yang putus asa bahkan tak jarang orang yang bunuh diri akibat tidak lulus UN, mungkin karena frustasi, hasil jerih payahnya menimba ilmu selama 3 tahun kandas gara2 beberapa hari yang tidak sampai seminggu.. Dan saya tidak mau menjadi kaum yang menyesal...
Sebenarnya sih, kalau dipikir-pikir, yang lebih bingung itu kalau setelah UN lho, setelah lulus gitu... Kalau kita terlambat menemukan tujuan kita setelah hengkang dari SMA karena terlalu ngebet ke UN, tanpa berfikir keluar kotak (ngerti kan maksudnya?), kita bakal bingung menghadapi masa depan kita, meskipun kita lulus ataupun tidak... (yang lulus aja suka bingung, apalagi yang nggak lulus...)
Namun, ternyata tidak lulus tidak sama dengan dunia kiamat... Bagi temen-temenku yang membaca postinganku ini dan telah merasakan pil pahit ketidaklulusan, saya yakin Anda (yang telah survive dari prahara 'tidak-lulus') telah menemukan jalan kehidupan Anda yang lebih baik... Karena, yakinlah, Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi kita... Apalagi faktor ketidaklulusan Anda (kasarnya) adalah karena faktor 'Your true HONESTY', insya Allah ketidaklulusan Anda akan barokah dan Allah pasti menyimpan kado istimewa untuk Anda... apapun itu... yang pasti takkan terbayangkan... Tidak lulus itu BUKAN merupakan sesuatu yang HINA, yang hina adalah tindak kecurangan dalam bertanding.
Namun, tidak ada orang yang mau untuk tidak lulus, kan? Biasanya orang-orang akan melakukan segala cara demi mendapatkan kelulusan yang mereka damba-dambakan... Apakah dengan cara belajar tak kenal siang malam, mencari info kunci jawaban soal UN yang tak jelas dari mana asalnya, bermunajat kepada Allah SWT sebagai ikhtiar ruhiyah, ikutan pemantapan, ikutan bimbingan belajar, dan lain sebagainya... Padahal, kita bisa membuat sebuah proposal dan persetujuan dengan Allah... (dikutip dari Rita-sensei...) Bagaimana caranya? Kita bisa kirimkan proposal kelulusan kita kepada Allah disaat orang lain tertidur lelap... dalam tahajjud/qiyamullail, kita memohon segala yang kita butuhkan, yang terbaik untuk kita, kelulusan kita dalam segala ujian, dan lain-lain.. Allah maha mengerti kita, namun kita juga harus mengerti dengan apa yang diinginkan Allah... Patuhi perintah-Nya, jauhi larangan-Nya... Setelah proposal dilayangkan, saatnya do EFFORT semaksimal mungkin... belajar yang teratur, seimbangkan dengan relaksasi pikiran, banyak-banyak konsultasi dengan orang-orang yang luar biasa, sholat istikhoroh untuk meminta petunjuk-Nya untuk membuka gerbang masa depan selepas SMA, dan lain-lain, yang merupakan ikhtiar, mau itu ikhtiar lahiriyah (ikhtiar horizontal/duniawi) maupun ikhtiar ruhiyah (ikhtiar vertikal/hubungan manusia dengan Tuhannya).
Itulah yang bisa saya share kepada teman-teman yang membaca postinganku kali ini (wah, udah lama ga nge-blog... hehe...)
Dan bagaimana dengan Anda? Apa yang telah Anda persiapkan untuk menghadapi segala ujian di depan mata? Mari kita bersiap-siap, agar hari esok kita tidak menyesal... Mending berperih sekarang daripada sengsara nanti...
Kemampuan harus terus diasah, supaya tetap tajam sepanjang masa..
Assalamu'alaikum...
Yup, benar... kalau tidak diasah, meureun tumpul atau sampai-sampai karatan, benar ga?
Alhamdulillah, minggu sekarang (7-12-2008) dz mau ikutan Nouryokushiken nih... Konon katanya Nouryokushiken a.k.a. Nouken ini tesnya seperti TOEFL'nya bahasa Inggris... Tahun ini dz ikutan yang yonkyuu a.k.a. level 4... Weits, tapi level 4 ini adalah level terrendah dari level2 yang ada di Nouken, hahaha... ya, maklum lah, 1st experience... Makin banyak pengalaman makin seru kan?
Apaan sih nouryokushiken itu sebenarnya?
Setelah googling, saya dapet artikel dari blog TADOTSUGAKUEN (bisa dilihat di : http://tadotsugakuen.blogspot.com) tentang nouryokushiken...
Nouryokushiken atau dalam bahasa Inggris disebut Japanese Language Proficiency Test a.k.a. JLPT adalah ujian kemampuan bahasa Jepang berstandar internasional untuk semua orang berbahasa asing/tidak memakai bahasa jepang sebagai bahasa ibu (native language)...
Begitulah... Diselenggarakan setiap tahun, serentak di seluruh dunia... pada hari minggu pertama bulan Desember... Diselenggarakan oleh Japan Foundation (JF), tapi kalo di Jepang sendiri, diselenggarkan oleh Japan Educational Exchanges and Service (JEES)...
Materi yang diujikan dalam Nouken dibagi menjadi 3 bagian :
- Moji-Goi (menulis dan kosakata)
- Choukai (Pendengaran)
- Dokkai-Bunpou (Bacaan dan pola kalimat)
Semua soal ditulis dengan huruf hiragana/katakana/kanji (disesuaikan dengan tingkatan levelnya..) Ada 4 level yang disediakan... saya ngutip lagi ah...
- Level 1 : Menguasai sekitar 2.000 kanji dan hafal, serta mengerti penggunaan 10.000 kata dalam bahasa jepang, dapat memahami percakapan yang kompleks, membuat tulisan dan membaca berita dengan fasih dalam kehidupan sehari-hari. Diperuntukan bagi mereka yang telah mempelajari bahasa Jepang selama kurang lebih 900 jam efektif (tidak harus pendidikan formal ataupun kursus). Level 1 / 1 kyuu merupakan level paling tinggi di nouryokushiken.
- Level 2 : Menguasai sekitar 1.000 kanji dan 6.000 kata-kata, dapat memahami percakapan, membuat cerita, membaca berita dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Level ini biasa dicapai oleh mereka yang telah mempelajari bahasa Jepang selama 600 jam. 2 kyuu merupakan standar minimal bagi mereka yang ingin belajar di universitas di jepang.
- Level 3 : Menguasai sekitar 300 kanji dan 1.500 kata, bisa memahami percakapan (kaiwa) standar dalam kehidupan sehari-hari, memahami kosakata dan pola kalimat standar. 3 kyuu biasa dicapai oleh mereka yang telah mempelajari bahasa Jepang selama 300 jam.
- Level 4 : Menguasai sekitar 100 kanji dan 800 kata dalam bahasa jepang, bisa memahami percakapan (kaiwa) standar dalam kehidupan sehari-hari, memahami kosakata standar. 4 kyuu / level 4 merupakan level dasar dan diperuntukan bagi mereka yang telah mempelajari bahasa Jepang selama 150 jam.
Begitulah... Oya, pendaftaran untuk tahun ini sudah ditutup... So, bagi yang berminat, ikutan aja taun depan ya... biasanya pendaftaran dilaksanakan beberapa bulan sebelum hari H... So, persiapkan dirimu!
Doain saya ya ^^ Supaya mendapatkan "GOUKAKU" alias lulus...
CLIMAX itu telah selesai, namun apakah ada yang lebih menantang daripada itu?
Aku yakin ada! Dan aku ingin menemuinya! Hahaha... Beneran, CLIMAX itu memang membuat diri stress, tapi seperti yang dikatakan guru BP-ku tercinta, Rita-sensei (yang sekarang ini sedang melaksanakan ibadah ke tanah suci, may Allah always be with you...), stressing adalah ujian yang bagus untuk mengolah EQ a.k.a. Emotional Quotient. Ya, begitulah, saya ingin mengolah kepribadian saya agar lebih baik... Secara, diri ini sudah tua... Sebentar lagi insya Allah mau UN, SNMPTN (lamun...), kuliah, kerja, nikah, mati... Saya ingin hidup mulia... (siapa sih yang ga mau?)
Eh, kok jadi ngebahas itu?
Yup, Bulan Bahasa sudah selesai dan meninggalkan sebuah bendera... Bendera yang susah payah kami kibarkan kembai, setelah 2 tahun terkulai... Sekarang, giliran angkatan 2010 yang maju! Minna, ganbarou ze!
Sebuah perjalanan takkan berkesan apabila tak disertai suatu peristiwa yang mendebarkan, memacu adrenalin, membuat buntu, menghantui dengan hal-hal yang terkesan buruk, yang menjadi puncak kesaktian suatu perjalanan, yaitu : CLIMAX.
Subhanallah, lieur! Masa-masa inilah yang kutunggu-tunggu sekaligus yang paling kutakuti, CLIMAX.
Akhirnya CLIMAX datang juga...
Saya tidak bisa mengungkapkan apa yang kurasa, namun ingin rasanya berteriak, menangis, berharap, dan pasrah... Tak ada waktu untuk berpikir panjang, harus keluar solusi-solusi dengan cepat, supaya bisa menjaditroubleshooting seluruh permasalahan yang sedang ada.
I'll survive, until the real CLIMAX! Now, I just want to sleep... Tired...
Seseorang dari kelas saya mengatakan hal seperti itu, saat saya menanyakan kepada hampir semua teman-teman saya, tentang siapakah diri saya ini. Saya geli saat membaca kalimat itu. "Apakah saya memang misterius? Kurasa tidak..." batin saya mengatakan hal seperti itu.
Namun, kalau dipikir-pikir ternyata ada benarnya juga. Setiap manusia diberi karunia oleh Allah berupa keunikan masing-masing yang eksklusif, tak tergantikan dan tak ada yang menyamai. Walaupun ada yang mirip atau kembar sekalipun, saya yakin pasti ada yang berbeda... Dan saya insya Allah termasuk makhluk-Nya yang dikaruniai keunikan itu. Alhamdulillah...
Misterius... Memang. Terkadang (atau sering malahan) saya terlalu tertutup terhadap orang lain, meskipun itu adalah orang tua, saudara, sahabat, atau teman sepermainan. Saya sering berpikiran bahwa saya tidak mau merepotkan orang lain atas apa yang kupikirkan. Berbagi masalah dengan orang lain hanya akan membuat orang itu susah. Namun anehnya, saya tidak merasa seperti yang saya pikirkan saat ada orang lain yang 'berbagi masalah' dengan saya. Saya enjoy dan seringkali menjadi pendengar setia dan kadang-kadang bila ada 'ilham', solusi pun muncul dari Allah via saya, hehehe...
Tapi kenapa? Saya tidak diberi rasa nyaman saat menceritakan masalahku kepada orang lain? Apakah rasa takut bahwa orang lain akan ikut repot gara-gara kita yang tidak logis itu sudah menjadi darah daging di jiwa saya? Hiii, saya nggak mau seperti itu...
Dan sesuatu yang aneh pun muncul dalam diri. Hal-hal yang baru mulai bermunculan. Seperti tidak suka berinteraksi dengan orang lain, minder yang amat sangat, malas, dan lain-lain sampai-sampai ini semua membuatku susah saat menyelenggarakan acara-acara di sekolah...
Dan sesungguhnya, bertingkah seperti ini justru akan lebih menyusahkan orang lain... Saya baru menyadarinya akhir-akhir ini... Jadi, sudah ada bayangan yang terekam dalam benak saya, bahwa "Saya ingin berubah, menjadi lebih baik! Tinggalkan lembaran yang dulu-dulu! Mari membuka halaman kehidupan yang baru!"
Namun, saya belum mampu melakukan itu secara realistis... Ada yang bisa bantu? Mungkin menulis blog bisa menjadi curhat pribadi saya juga ya, bersama anda tentunya... hehehe =D
Semoga hari esok lebih baik daripada hari ini... Bensin makin sedikit, Dzik...
Selama ini saya sering mengecewakan kalian, selama ini saya sering membuat kalian bertanya-tanya dan bingung, akan apa yang akan kita lakukan ke depan...
Memang, saya bukan orang yang experienced dalam hal memimpin orang lain, namun amanah ini tetap harus saya jalani dan pertanggungjawabkan hingga akhir...
Jadi, tolong, maafkan saya dan support saya hingga akhir...
The past legends return, the new stories awaits...
Assalamu'alaikum...
Dengan ini resmilah sudah semua konten di blog sebelumnya dialihkan ke blog ini.... \(^0^)/
[DOOONG!!!]
Sebenarnya tidak terlalu banyak alasan untuk 'pindah buku' seperti ini, namun, entahlah... (^^);
Hanya ingin saja :D Mudah-mudahan tidak merupakan sebuah ke-mubadzir-an... Namun menjadi sebuah wadah baru yang bisa membuat saya lebih semangat dalam belajar menulis, doakan saja :D
Nama blog ini, kuanggap dan kudeklarasikan sebagai nama penaku [DOOONG!!!] (^^)v Modzaikku, diambil dari kata 'mozaikku' (bahasa jepang) yang berarti 'mozaik'. Namun, setelah dimodifikasikan dengan menambahkan satu huruf 'd' di depan huruf 'z', artinya akan lebih menuju ke makna pribadi saya, yang berarti 'salah satu kepingan mozaik punya Dzikri' (^_^) hehe, aneh-aneh saja ya... Tapi yaa, begitulah saya (^^) Semoga kawan-kawan masih bisa menikmati...
Mozaik di sini diibaratkan sebagai bagian dari hati. Bayangkan oleh kawan-kawan, hati merupakan sebuah puzzle yang masih kosong akan mozaik-mozaik yang berupa pengalaman, ilmu, pertemuan, kebahagiaan, perpisahan, kesedihan, pertengkaran, perdamaian, persahabatan, cinta, dan hal-hal yang berkenaan dengan kehidupan lainnya... Nah, misiku adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya mozaik-mozaik itu ke dalam wadah besar di dunia maya ini, agar saya bisa berbagi mozaik dengan kawan-kawan, kali aja ada yang cocok, kang bisa saling melengkapi (^^)v Yaa, lebih kurang seperti itu...
Cukup sekian ta'aruf-nya... Setelah ini, akan ada postingan-postingan tentang mozaik-mozaik yang telah tersimpan lama namun kan ku bagi lagi kepada kawan-kawan, ibarat film favorit kita dulu, jika sudah lama tak ditonton, saat menontonnya kembali, serasa nostalgia bukan? Hehe...