Assalamu'alaikum...
Saudaraku, bagaimana kabarmu? Semoga engkau selalu berada dalam lindungan Dzat yang Maha Melindungi dan perlindungan-Nya takkan bisa ditembus oleh senjata secanggih apapun.
Entah kenanpa saya ingin menulis surat ini.
Apakah karena rindu?
Ah, tidak juga, karena kita hampir setiap hari selalu bertemu satu sama lain...
Apakah karena cinta?
Ah, kurasa tidak, karena kita juga selalu menebar cinta di setiap hari yang kita lalui.
Apakah karena kesedihan?
Tidak mungkin, apa yang saya sedihkan sekarang? Dan apa yang engkau sedihkan sekarang? Kita sedang bahagia sekarang, mengenang kebahagiaan yang telah lalu, dan bersiap menyongsong kebahagiaan yang akan datang. Setiap masalah yang kita lalui dengan izin-Nya kita pecahkan bersama-sama, yang ada bukan air mata kesedihan, tapi air mata syukur dan kebahagiaan...
Jadi, apa yang mendorongku untuk menulis surat ini padamu?
Entahlah, aku pun bingung.
Bingung karena terlalu banyak alasan yang kutolak, karena aku kerap kali tidak mau jujur terhadap diri sendiri.
Bingung karena saya tidak tahu apakah yang akan kutulis jika aku jujur terhadap diri sendiri, padahal aku belum mencobanya.
Bingung karena khawatir, apabila engkau membaca kejujuranku, padahal aku selalu diingatkan oleh sahabatku, 'katakanlah yang benar walaupun pahit'.
Kejujuran, adalah benda yang sangat mahal bagiku, sulit sekali untuk kubeli, padahal sebenarnya tidak sulit bagi orang-orang yang percaya bahwa kejujuran merupakan awal dari kepercayaan dan kebahagiaan...
Yaa Allah... aku ingin menjadi orang jujur seperti saudaraku ini...
Yaa Allah yang Mencintai Kejujuran, karuniakanlah kepadaku dan kepada orang-orang disekitarku kejujuran yang Engkau sukai dan ridhoi... dan mudahkanlah kami dalam segala urusan dengan kejujuran yang Engkau karuniakan...
Yaa Allah yang Maha Membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati ini dalam Dien-Mu, dan hiasilah dia dengan kejujuran yang murni dan baik menurut-Mu, tanpa bohong dan dusta yang justru akan membuatku makin jauh dengan-Mu.
Aamiiin...
Saudaraku, doakan selalu diri ini dengan ikhlas...
Karena itu adalah bentuk cintamu yang tulus karena Allah, insya Allah...
Semoga engkau sehat selalu dan tetap berpegang teguh dengan kejujuranmu yang membuatku kagum.
Terima kasih, telah menjadi pengingat dalam kehidupanku. Jazakumullah ahsanul jaza'..
Wassalamu'alaikum...
on April 25, 2009 at 3:25 pm
Saiapakah sahabat itu kawan...????
ReplyDeletesiapapun yang membaca surat ini..
ReplyDeletekarena, kejujuran sedang menjadi krisis di indonesia ini...